Selasa, 18 Maret 2008
Siapa Dia?
Liburan akhir semester kemarin, aku tidak pergi kemana-mana. Tak ada banyak yang bisa kulakukan. Hanya sebatas mengurus perpustakaan masjid yang dipercayakan kepadaku. Sebenarnya hari-hariku membosankan. Sampai tiba di minggu kedua liburan, ada seseorang yang menerorku melalui sms (short message service).
Awalnya dia menanyakan tentang kegiatan liburan bersama yang diadakan FARIH di sekolah. Memang waktu itu acaranya di cancel, karena tidak ada persetujuan dari sekolah. Setelah beberapa sms yang dia kirim, semakin jauh dia malah membicarakan hal-hal pribadi. Tetapi dia kekeh tidak bersedia memberikan identitasnya.
Hari-hari berikutnya dia malah mengatakan kalau dia sedang liburan bersama keluarganya. Dan sepanjang liburannya itu dia terus bercerita kepaku tentangnya. Sebenarnya aku semakin bingung, tapi aku penasaran dan ingin sekali mengetahui identitasnya. Jadi aku teruskan saja peranku sebagai ‘sandaran’-nya waktu itu.
Walau hanya dalam sms, tapi kita serasa semakin akrab. Bahkan dia menawarkan untuk dibawakan oleh-olehnya. Aku sih gak keberatan, malah senang sekali. Tapi misiku untuk mengetahui identitasnya tidak segera berhasil.
Setelah hari ketiga kami berukhuwah, dia mengatakan akan segera pulang dari liburannya. Dia juga tidak lupa akan membawakanku oleh-olehnya. Aku sempat berfikir kalau dia akan memberikan oleh-oleh itu, seharusnya kita bisa bertemu.
Sepulang dia berlibur, kami pun masih terekat ukhuwah. Tetapi pada hari-hari menjelang masuk sekolah, frekuensi sms yang dia kirimkan semakin berkurang. Aku sempat khawatir, karena aku belum mendapatkan identitasnya.
Sebenarnya aku sangat suka dengan karakternya yang suka memuji, perhatian, dan cenderung peduli terhadapku. Tapi aku juga sangat penasaran ingin mengetahui identitasnya. Bagaimana akku bisa suka pada orang yang tidak aku kenal?”
Liburan akhir semester pun habis, kita bersiap menghadapi hari yang ruwet dengan seyumpuk tugas. Dia pun seakan berucap ‘selamat segera bertemu’. Aku pun berangkat sekolah dengan penuh harap kalau kita akan bertemu.
Hari pertama gagal. Tidak ada teman yang bertingkah polah, menggoda, membercandaiku seperti karakter yang aku duga selama kita berukhuwah melalui ponsel. Seperti yang telah kuduga, sorenya dia menghubungi. Tapi dia hanya mengatakan kalau dia lupa membawa oleh-olehnya . sehingga kita tidak sempat bertemu. Sesungguhnya aku tidak terlalu mengharap hadiah yang dia berikan, tapi aku akan lebih senang kalau kita bertemu.
Hari kedua sekolah, dia menepati janjinya. Dia memberikan hadiah oleh-oleh berupa baju. Tepat! sesuai mereknya, baju itu berasal dari Bandung, sesuai dengan tempat dimana dai berlibur. Tapi sayang, yang membawa baju itu adalah temannya. Dan temannya seperti telah berkompromi untuk menyembunyikan identitasnya.
Semenjak saat itu, dia tidak pernah lagi mengirim sms. Kami pun seperti telah berputus tali ukhuwah. Sebenarnya siapa dia???
Ya, liburanku diisi denagn kepenasaran. Siapa orang yang begitu pintar bersembunyi peran itu? Siapa pula orang yang memuji-mujiku itu? Siapa lagi orang yang memberiku hadiah baju itu? Andai aku tahu, sebisa mungkin aku akan memuliakannya.
Semoga Allah membalas segala kebaikannya …



By Fahmi Restu Fuadillah (X-5)

Label: , ,

posted by Indie 261 @ 21.21  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
About Me


Name: Indie 261
Home: Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
About Me:
See my complete profile

What Time Is It? Lets See!




How many page views we Had? Lets See!
highspeed broadband






Free chat widget @ ShoutMix

Previous Post
Archives
Blogger Network
Google
Education Link
Supported By




























The Crew!
Inot as Programmer Uq as Designer Quye as Writer Balengker.Corp