Rabu, 19 Maret 2008
Make Up dengan Seni Manipulasi Photo
Kali ini saya (Inot) mencoba untuk merombak wajah dalam photo seseorang menjadi tampil beda tanpa menggunakan, lipstik, bedak, eye-shadow dan lain lain.

Caranya? Digital dong! Saya memakai Adobe Photoshop untuk memanipulasinya.

Korban kali ini adalah Tria Ridiantry dari kelas X 1.

Photobucket

Gambar atas adalah gambar sebelum photonya di manipulasi.
Masih sangat polos.

Gambar di bawah adalah gambar sesudah manipulasi.
Terlihat berbeda kan?

Saya memakai Program Adobe Photoshop CS dengan menggunakan teknik blending soft light dan smudge tool.


Written by Inot

Label: , ,

posted by Indie 261 @ 09.19   0 comments
Graffiti on the Wall
Gambar di bawah adalah gambar hasil karya seni manipulasi photo menggunakan Adobe Photoshop CS karya Isni Sarah.

Gambar atas adalah foto awal alias, foto yang belum diedit di Adobe.
Foto ini diambil di sebuah gang di Jl. Gunung Sabeulah, Oleh Amila Yashni Mauludi Abdallah dan sang model spontan yang menjadi korban kali ini adalah Wisi Fauziatunnasa memakai kamera Hand Phone N73.

Gambar bawah adalah foto yang sudah diedit dan berjudul Graffiti on The Wall. Foto ini diedit memakai teknik Blending Image.


Photobucket

Written by Inot

Label: , ,

posted by Indie 261 @ 04.27   0 comments
Selasa, 18 Maret 2008
Siapa Dia?
Liburan akhir semester kemarin, aku tidak pergi kemana-mana. Tak ada banyak yang bisa kulakukan. Hanya sebatas mengurus perpustakaan masjid yang dipercayakan kepadaku. Sebenarnya hari-hariku membosankan. Sampai tiba di minggu kedua liburan, ada seseorang yang menerorku melalui sms (short message service).
Awalnya dia menanyakan tentang kegiatan liburan bersama yang diadakan FARIH di sekolah. Memang waktu itu acaranya di cancel, karena tidak ada persetujuan dari sekolah. Setelah beberapa sms yang dia kirim, semakin jauh dia malah membicarakan hal-hal pribadi. Tetapi dia kekeh tidak bersedia memberikan identitasnya.
Hari-hari berikutnya dia malah mengatakan kalau dia sedang liburan bersama keluarganya. Dan sepanjang liburannya itu dia terus bercerita kepaku tentangnya. Sebenarnya aku semakin bingung, tapi aku penasaran dan ingin sekali mengetahui identitasnya. Jadi aku teruskan saja peranku sebagai ‘sandaran’-nya waktu itu.
Walau hanya dalam sms, tapi kita serasa semakin akrab. Bahkan dia menawarkan untuk dibawakan oleh-olehnya. Aku sih gak keberatan, malah senang sekali. Tapi misiku untuk mengetahui identitasnya tidak segera berhasil.
Setelah hari ketiga kami berukhuwah, dia mengatakan akan segera pulang dari liburannya. Dia juga tidak lupa akan membawakanku oleh-olehnya. Aku sempat berfikir kalau dia akan memberikan oleh-oleh itu, seharusnya kita bisa bertemu.
Sepulang dia berlibur, kami pun masih terekat ukhuwah. Tetapi pada hari-hari menjelang masuk sekolah, frekuensi sms yang dia kirimkan semakin berkurang. Aku sempat khawatir, karena aku belum mendapatkan identitasnya.
Sebenarnya aku sangat suka dengan karakternya yang suka memuji, perhatian, dan cenderung peduli terhadapku. Tapi aku juga sangat penasaran ingin mengetahui identitasnya. Bagaimana akku bisa suka pada orang yang tidak aku kenal?”
Liburan akhir semester pun habis, kita bersiap menghadapi hari yang ruwet dengan seyumpuk tugas. Dia pun seakan berucap ‘selamat segera bertemu’. Aku pun berangkat sekolah dengan penuh harap kalau kita akan bertemu.
Hari pertama gagal. Tidak ada teman yang bertingkah polah, menggoda, membercandaiku seperti karakter yang aku duga selama kita berukhuwah melalui ponsel. Seperti yang telah kuduga, sorenya dia menghubungi. Tapi dia hanya mengatakan kalau dia lupa membawa oleh-olehnya . sehingga kita tidak sempat bertemu. Sesungguhnya aku tidak terlalu mengharap hadiah yang dia berikan, tapi aku akan lebih senang kalau kita bertemu.
Hari kedua sekolah, dia menepati janjinya. Dia memberikan hadiah oleh-oleh berupa baju. Tepat! sesuai mereknya, baju itu berasal dari Bandung, sesuai dengan tempat dimana dai berlibur. Tapi sayang, yang membawa baju itu adalah temannya. Dan temannya seperti telah berkompromi untuk menyembunyikan identitasnya.
Semenjak saat itu, dia tidak pernah lagi mengirim sms. Kami pun seperti telah berputus tali ukhuwah. Sebenarnya siapa dia???
Ya, liburanku diisi denagn kepenasaran. Siapa orang yang begitu pintar bersembunyi peran itu? Siapa pula orang yang memuji-mujiku itu? Siapa lagi orang yang memberiku hadiah baju itu? Andai aku tahu, sebisa mungkin aku akan memuliakannya.
Semoga Allah membalas segala kebaikannya …



By Fahmi Restu Fuadillah (X-5)

Label: , ,

posted by Indie 261 @ 21.21   0 comments
What Am I Doing?
Hari yang cukup cerah buat ngumpul bareng temen-temen....ummmh tepatnya ini hari besar bagi anak-anak V-gllete buat pada ngumpul bareng truz makan-makan heuuumh apa lagi kalo bukan hari Minggu,,,memang hidup itu indah dan lebih indah lagi kalo kejadian yang memalukan pluss bikin parno abizzz ini ga terjadi...
Ceritanya hari ini itu jadwal buat ngumpul bareng tapi kali ini beda sama yang biasanya,biasanya siii kita ngumpul aja di rumah salah satu anak V-gllete secarakan kalo ngumpul di rumah temen itu kan ga perlu ngeluarin doku alyazz gratisan ya anggap aja makam pake voucer gratis...hehe...nah hari ini dimulailah ekspedisi yang memalukan itu...
Pukul 09.45........
Ivan:”Ren, bangun katanya sekarang mau pergi?ko masih tidur aja kaya
keturunan beruang lagi hibernasi.”
Iren:”Iya bentar lagi juga bangun masih kepagian nii ayam juga belum
memberiku hidayah untuk segera beranjak dari permadaniku ini.”
Ivan:”Ya iya lah ayam ga berkokok orang sekarang parantos kedaluwarsa kelee sekarang udah jam 09.45 neng.”
Iren:”what?oh tidak sodara-sodara sebangsa dan setanah air aku telat bangun.”
Dari sini aku sial terus mulai dari tisorodot in kamar mandi,pasta gigi habis so jadi rariweuh,air di kamar mandi saat,trus buru-buru pake baju dan akhirnya sodara-sodara Aku selesai juga jadi sekarang let’s go.
Wahhh waktos parantos nepangkeun tabuh 10.00 and itu berarti udah start buat pergi.Akhirnya aku sampe juga di tempat kita biasa makan bareng tepatnya disebuah cafe yang pemandangannya ajiiib bener disana semua temen-temen aku udah pada dateng dan pas banget aku nyampe mereka semua menatapku dengan penuh tanda tanya,tanda tanya di kiri tanda tanya di kanan pokonya semua mata tertuju padaku gimana engga ternyata aku pake aju kebalik Pak,gara-gara buru-buru trus aku lupa nyisir jadi rambut aku acak-acakan waah pas gitu salah satu temen aku nyeret aku ke Toilet trus pas ngaca wah ternyata aku bener-bener ga ketolongan udah pake baju kebalik,rambut acak-acakan,bedak aku cemong gitu persis bangget oreng yang ga mandi 7 bulan kurang sedetik.Wah aku buru-buru aja masuk toilet trus ngebenerin baju dan kebatulan banget temen aku ini bawa alat-alat make-up komplit banget udah kaya mau jualan aja trus aku pinjem sisirnya,dan aku menjadi normal kembali.
Tapi tiba-tiba ada cowo yang nyelonong masuk gitu aja,ya jelas aja aku mara-marah masa ga bisa ngebedain toilet cewe sama toilet cowo kan pasti ada gambarnya,trus cowo itu juga nyeroscos gitu aja ya bilang ini toilet cowo,kita yang ga bisa bedain gambar toilet cewe atau cowo,ya yang gitu-gitu lah.Tapi temen aku punya penyelesaian yang paling jitu yaitu kita semua keluar dan liat gambar atau tulisan di depan toilet dan kita semua setuju dengan saran dia.Pas kita semua keluar kita kaget banget ternyata itu toilet ga ada gambar atau tulisan yang bedain itu toilet cewe atau cowo ternyata itu toilet satu untuk semua,trus ga lama kemudian kita semua diem trus cowo itu ketawa dan aku juga ikutan ketawa soalnya dari tadi kita ngeributin ini itu toilet cewe atau toilet cowo,terus kita juga minta maaf juga soalnya dari tadi udah ngomong yang engga-engga,dan akhirnya kita semua have fun lagi.Upss ga kerasa kita udah ada di sana dari 5 menit pas kita balik ke meja kita semuanya udah siap tinggal dimakan aja,akhirnya kita semua have fun bareng dan aku nyeritain lagi kejadian di toilet satu untuk semua itu ke anak-anak dan mereka semuanya pada ketawain aku gitu,tapi ya itu ga ada apa-apanya dibanding rasa seneng kita semua karena bisa ngumpul dan lengkap ga ada yang absen.
Dan itulah pengalaman yang emang ga bisa dilupakan sebab campur sari ada rasa kesel,pngen marah,malu,tapi juga seneng banget.Tapi semua itu hilang karena ga ada sesuatu hal yang melebihi rasa senang bila kita berada bersama orang yang kita sayangi seperti keluarga,teman,atau pacar sekali pun.Dan karena hal itu kita menjadi lebih berarti.



By Irena Sandra Dewi (X-1), member of Journalist 261

Label: , ,

posted by Indie 261 @ 21.13   0 comments
Bencana di Hari Ulang Tahun
Pada suatu hari, tepatnya pada tanggal 18 Februari 2007 aku merayakan ulang tahunku. Ketika itu, tepat pada hari minggu. Aku pun berencana mengundang teman-temanku untuk datang ke rumahku. Sebelumnya, aku sudah minta izin kepada mama dan papaku. Dan aku minta kepada mamaku untuk memasak makanan ala kadarnya. Hal ini pun disetujui oleh papa dan mamaku. Langkahku selanjutnya adalah untuk memberitahukan teman-temanku untuk rencana ini. Kata mamaku jangan banyak-banyak yang diundangnya, karena ini juga bukanlah pesta besar hanya acara syukuran kecil-kecilan. Tadinya, aku mau mengundang teman-teman sekelas ketika itu. Tapi, niatan ini dibatalkan. Karena sehubungan dengan ”ultimatum” yang diberikan oleh mamaku. Mau tahu kenapa mamaku memberikan ultimaum itu??.. Soalnya, mama aku males masak banyak-banyak. Bayangin aja kalo aku ngundang teman-teman sekelas! Wah, mama aku harus kerja keras dong! Oh iya, waktu itu aku sedang duduk di kelas 3 smp tempatnya di SMP Negeri 1 Tasikmalaya. Akhirnya dengan pemikiran yang panjang, akupun mendapatkan nama-nama yang akan aku undang. Diantara 30 teman-temanku terpilihlah 8 orang. Mereka ini adalah teman-temanku yang paling dekat dengan aku. Nama-namanya adalah Dini Apriliani, Cintya Nurul Apsari, Ayu Anggita, Ratna Ayu Juwita, Isni Sarah, Nindi Citra Setia Dewi, Siska Deivi Haryanti, dan Annisa Desty Puspatriani. Seminggu sebelum hari-H aku telah memberi tahu mereka.

Tibalah hari yang telah direncanakan. Kami semua sepakat untuk berkumpul di rumah Siska Deivi Haryanti. Mengapa rumah Siska yang dipilih??.. Karena rumah Icha (panggilan akrab Siska) itu yang paling dekat dengan rumahku yang ada benua Amerika alias New York alias Kota Baru. PS : Baru = New dan Kota = York (maksa) makanya rumahku terkenal dengan sebutan New York. Kami semua janjian kumpul jam 9. Maka dari itu aku datang ke rumah Icha jam 9. Ketika itu semuanya sudah pada kumpul. Tetapi, tinggal 1 orang lagi. Dia memang terkenal dengan kebiasaan ”ngaretnya” dia pun disebut Miss Ngaret yang bernama Ayu Anggita. Entah apa yang terjadi di perjalanan, dia sampai di rumah Icha jam 10.30. Tentu saja Ayu mendapatkan ”kultum” dari kami semua. Masalah Ayu selesai. Masalah yang terjadi setelah itu ”naik apa kami untuk menuju rumahku yang di ujung dunia??..” Secara, diantara kami semua tidak ada yang membawa motor. Harapan pertama, naik angkot??.. Ternyata teman-temanku tidak menyetujui pendapat ini. Dikarenakan angkot yang menuju rumahku (019) perjalanannya sangat panjang. Membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai dengan selamat di rumah. Ketika di depan gerbang rumah Icha, lewatlah sebuah ”kereta kencana” alias delman. Anda tahu apa yang terjadi??.. Tiba-tiba Dini menyetop delman itu dan berkata dengan lucunya ”udahlah, naik delman aja!” Kami sudah tidak bisa menolak, karena delman telah berhenti. Akhirnya, kami semua naik delman itu. Dengan posisi Isni, Cintya, dan Icha berada di bangku depan. Dengan posisi isni tepat di belakang pantat kuda. Tentu saja sepanjang perjalanan yang panjang pula, Isni disuguhi kotoran kuda. Sisanya, semua duduk di belakang dengan posisi saling menindih saking sempitnya.

Akhirnya, kami semua tiba dengan anggota badan yang masih utuh. Tidak ada yang hilang satupun. Ketika di rumah, kami semua sudah disediakan makanan ala kadarnya. Menu makanan kali ini adalah Opor ayam lengkap dengan kepalanya, nasinya diganti dengan ketupat yang sebelumnya telah dimutilasi, dan tak ketinggalan makanan faforit orang Sunda yaitu sambal yang efek sampingnya bisa melancarkan pencernaan. Kami semua makan dengan lahapnya. Seakan-akan telah lupa dengan ketidaknyamanan yang kami rasakan ketika berada di delman. Acara utama makan-makan telah selesai. Selanjutnya kami pun bercanda sambil memakan makanan cuci mulut yang telah disediakan. Sungguh berantakan keadaan rumahku ketika itu. Lalu, tiba-tiba Dini meminta izin kepadaku untuk pergi ke warung. Tanpa kecurigaan apapun, akupun melepas kepergian Dini denagn hati suka cita. Hanya aku yang tak tahu bahwa dibalik senyuman manis Dini terdapat kejahatan yang telah direncanakan. Ketika Dini kembali lagi, aku belum dan tidak memberikan kecurigaan. Acara ngegosip sambil ngemil pun dilanjutkan. Tak terasa hari menjelang sore. Jam memberitahukan bahwa telah pukul 3 sore. Teman-teman pun minta izin kepada mamaku untuk meninggalkan tempat tinggalku. Tak lupa, aku pun mengucapkan terima kasih kepada mereka atas kedatangannya dan hadiahnya. Oh iya, mereka telah memberikan aku sebuah kado yang berisi frame foto yang telah dipasang foto mereka semua.

Dengan hati suka cita, aku mengantar mereka ke belakang rumah untuk naik angkot. Apakah anda ingin tahu apa yang terjadi??.. Astagfirullah... Tiba-tiba mereka yang berjalan di belakangku memecahkan satu butir telur tepat di atas kepalaku. Spontan aku langsung teriak karena kaget. Tidak berakhir disitu, lalu mereka menabur seluruh badan aku dengan terigu. Sampai-sampai rambut aku, muka aku, baju aku yang ketika itu warna kuning, berubah menjadi warna yang diartikan oleh seluruh waga Indonesia adalah Suci yaitu warna Putih. Oh tidak aku pun berteriak kembali. Untuk teriakan kali ini telah membuat orang-orang keluar rumah. Serasa belum puas hati mereka untuk menjaili aku, lalu badan aku diguyur kembali oleh sebuah cairan. Yang ternyata cairan itu adalah campuran dari kecap, pecin, garam, dll. Ketika aku masih dalam keadaan seperti adonan kue yang siap dipanggang, mereka dengan wajah dan hati seperti tidak berdosa kemudian naik angkot dan pergi meninggalkan aku. Mereka pergi sambil tertawa-tawa dan hati puas. Aku langsung masuk ke rumah dan mandi. Itulah cerita tentang bencana di hari ulang tahunku. Aku memang bahagia dan juga sebeeeeeeeeeeeel..................


By Citra Ferninda Darliana (X-4)

Label: , ,

posted by Indie 261 @ 21.10   0 comments
About Me


Name: Indie 261
Home: Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
About Me:
See my complete profile

What Time Is It? Lets See!




How many page views we Had? Lets See!
highspeed broadband






Free chat widget @ ShoutMix

Previous Post
Archives
Blogger Network
Google
Education Link
Supported By




























The Crew!
Inot as Programmer Uq as Designer Quye as Writer Balengker.Corp